Festival Bali yang Wajib Kamu Tonton Sekali Seumur Hidup

Bali sangat terkenal dengan destinasi wisata pantainya yang dapat memanjakan mata. Namun tidak hanya itu, kota Dewata ini juga terkenal dengan Festival Bali yang kental akan adat dan budayanya.

Festival tradisional yang digelar di pulai ini, hampir setiap bulannya. Mulai dari upacara keagamaan, ritual sakral, hingga perayaan penuh warnah yang dapat memikat para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Kalau kamu sedang berkunjung ke Bali, jangan lewatkan untuk menyaksikan festival-festival berikut ini :

Omed-Omedan (Perang Ciuman)

Festival unik yang digelar oleh pemuda dan pemudi Desa Sesetan, Denpasar ini diselenggarakan setiap hari Ngembak Geni atau sehari setelah nyepi.

Tradisi unik yang bernama Omed-omedan ini memiliki arti “Tarik-Menarik”

Omed-Omedan dilakukan dengan mereka saling tarik dan cium di tengah kerumunan sambil disiran air.

Tradisi ini di percaya oleh masyarakat sekitar untuk menolak bala dan mempererat tali persaudaraan.

Melasti

Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali melakukan upacara pembersihan diri dan alam semesta.

Ribuan umat Hindu membawa Pratima (Arca Suci) ke pantai untuk disucikan.

Prosesi Melasti ini menjadi salah satu ritual yang paling indah di Bali, karena keindahan iring-iringannya di tepi laut.

Melasti ini dilakukan 3-4 hari sebelum nyepi, dan berlokasi di pantai-pantai di Bali

Mekotek

Tradisi unik bernama Mekotek atau Ngerebeg merupakan upacara perang-perangan kayu yang dilakukan di Desa Munggu, Mengwi, Badung.

Tradisi ini diadakan setiap 6 Bulan sekali pada Hari Raya Kuningan.

Prosesi Mekotek dilakukan dengan pemuda desa akan saling adu tombak kayu bulat panjang, lalu di pentukkan ke atas seperti membuat piramida kecil.

Tradisi ini dilkaukan untuk menolak roh jahat dan untuk mendatangkan keberkahan.

Mekare-Kare (Perang Pandan)

Tradisi yang bernama Mekare-kare (Perang Pandan) ini dilakukan mulai dari Juni – Juli.

Tradisi duel pria dewasa menggunakan pandan berduri di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem.

Ritual ini digelar untuk menghormati Dewa Indra, yang perang dalam mitologi HIndu.

Meski terkesan ekstrem, tradisi ini berlangsung dengan sangat kekeluargaan.

Galungan & Kuningan

Festival tradisional yang di rayakan di seluruh Bali ini dilaksanakan untuk menyambut kedatangan roh leluhur.

Jalanan akan dihiasi oleh penjor (tiang bambu berhiasan janur) yang menjulang indah. Biasanya diisi dengan berbagai persembahan, upacara ke pura, dan sajian kuliner khas Bali.

Galungan & Kuningan ini dilakukan setiap 210 hari (kalender Pawukon Bali)

Bali selalu punya cara unik untuk merayakan kehidupannya, salah satunya melalui festival adat yang sarat makna spiritual dan keindahan seni dan budayanya.

Kalau kamu berlibur saat Festival Bali, jangan sampai lupa untuk nonton langsung ya. Dijamin, itu bakal jadi pengalaman yang nggak hanya indah, tapi juga bikin adem, dan pastinya berkesan seumur hidup kamu.